Kamis, 26 April 2012

Jero: ATPM Tidak Bisa Tekan Saya

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik, menekankan bahwa Pemerintah tidak bisa ditekan oleh Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) dalam melakukan rencana pengendalian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi berdasarkan kapasitas mesin (cc).
"Nggak ada yang nekan-nekan. Siapa yang mau nekan-nekan, nggak ada yang bisa. Yang bisa nekan saya hanya rakyat," ujar Jero, di sela-sela acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2012, di Jakarta, Kamis (26/4/2012).
Malahan, kata dia, Pemerintah akan menekan ATPM agar produksi mobil baru ke depannya harus bisa dipasang alat konversi. Alat ini dibutuhkan agar masyarakat bisa mengonsumsi bahan bakar gas (BBG). "Malah kita menekan mereka mobil yang nantinya muncul harus pakai converter kit," sambungnya.
Ini akan diminta Pemerintah kepada ATPM semata untuk memudahkan masyarakat untuk mengonsumsi BBG. "Nggak bisa ATPM nekan saya," tegas Jero.
Hal sama pun dikemukakan oleh Menteri Perindustrian MS Hidayat. Ia menyampaikan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) tidak mempermasalahkan rencana pengendalian konsumsi BBM bersubsidi pada mobil pribadi berdasarkan kapasitas mesin (cc).
Hal yang dipermasalahkan oleh Gaikindo justru ketentuan baru Bank Indonesia terkait uang muka kendaraan. "Yang Gaikindo persoalkan ke saya DP 30 persen yang bisa menurunkan penjualan. Menurut saya aman tapi tergantung juga bagaimana di lapangan kepatuhan masyarakat," sebut Hidayat dalam acara yang sama.

Bawa Kasus TKI Lombok ke Pengadilan Kriminal Internasional

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia didesak mengusut kasus hilangnya organ tubuh tenaga kerja Indonesia yang tewas di Malaysia. Jika terbukti tindakan itu dilakukan secara sengaja dan sistemik, pemerintah Indonesia harus membawa kasus itu ke Pengadilan Kriminal Internasional atau Mahkamah Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Hal itu disampaikan Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq melalui pesan singkat, Kamis (26/4/2012).
Mahfudz dimintai tanggapan hasil otopsi terhadap salah satu dari tiga jenazah TKI yang tewas ditembak Kepolisian Diraja Malaysia. Organ tubuh Herman yang hilang yakni mata, otak, jantung, dan ginjal. Otopsi dilakukan tim dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polda Nusa Tenggara Barat di pemakaman .
Mahfudz mengatakan, pemerintah Indonesia harus mempertanyakan secara resmi hasil otopsi itu kepada pemerintah Malaysia. "Sekali lagi saya mendesak untuk menyampaikan nota protes resmi," kata politisi PKS itu.
Wakil Ketua Komisi IX DPR Irgan Chairul Mahfiz mengatakan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan BNP2TKI harus segera menindaklanjuti hasil otopsi. Menurut dia, pencurian organ tubuh adalah tindakan tak berprikemanusiaan.
"Kementerian Luar Negeri harus menginvestigasi pencurian dan perdagangan organ tubuh. Ini kejahatan luar biasa," kata dia.
Irgan menambahkan, pihaknya akan mendorong agar pemerintah kembali melakukan moratorium pengiriman TKI ke Malaysia. "Kita bisa minta internasional mendesak Malaysia menghormati perlindungan terhadap tenaga kerja negara lain," katanya.

Angelina Sondakh Hadapi Kasus Baru

JAKARTA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Partai Demokrat Angelina Sondakh (AS) menghadapi kasus baru, selain dugaan korupsi proyek Wisma Atlet yang telah menjadikannya sebagai tersangka.

Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi menyebut mantan Putri Indonesia ini terlibat dalam dugaan korupsi salah satu proyek di Kementerian Pendidikan Nasional (sekarang Kemendikbud). “KPK mengembangkan kasus ini.Tidak hanya terkait pembahasan anggaran Wisma Atlet yang di Kemenpora, tapi juga dikembangkan ke pembahasan anggaran di Kemendiknas,” ujar Johan Budi kemarin. Dua kasus yang dihadapi Angelina ini, menurut Johan masih satu rangkaian kasus dengan pembahasan kasus Wisma Atlet.

Karena itu akan disidik dalam satu berkas, hingga nantinya pada persidangan Angelina yang biasa disapa dengan sebutan Angie ini akan menjalani satu proses persidangan, tapi dua kasus. Dugaan korupsi di Kemendiknas ini menurut Johan berawal dari pengembangan penyidikan kasus Wisma Atlet.KPK menemukan ada yang mencurigakan, dan bisa menjadi data awal terkait pembahasan anggaran di Kemendiknas. Angie diduga menerima imbalan terkait pembahasan anggaran di Kemendiknas,kurang lebih sama dengan apa yang dilakukannya pada saat pembahasan Wisma Atlet.Namun,Johan tidak menjelaskan detail keterlibatan Angie dalam kasus ini.

Angie yang berada di Komisi X DPR memang merupakan anggota dewan yang bermitra dengan Kemenpora dan Kemendikbud. “AS selaku anggota Komisi X DPR diduga juga menerima sesuatu terkait pembahasan anggaran di Kemendiknas,” ujar Johan.Pasal yang dikenakan kepada yang bersangkutan adalah Pasal 5 ayat (2) atauPasal 11,atau Pasal 12 huruf a UU No 31/1999 sebagaimana diubah dengan UU No 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Soal dugaan korupsi Wisma Atlet, KPK akan memeriksa Angie pada Jumat (27/4). Ini merupakan pemeriksaan pertama Angie sebagai tersangka setelah jadi tersangka 3 Februari lalu.

Sementara itu Sekretaris Fraksi Demokrat di DPR,Saan Mustofa, menyatakan tidak akan mengganggu penyidikan KPK terhadap anggotanya.Dia yakin Angie akan kooperatif terhadap penyidikan tersebut. “Pada intinya fraksi selalu mendukung apapun yang akan dilakukan oleh KPK. Pastilah Partai Demokrat akan mendorong kadernya yang kena kasus hukum untuk mematuhi proses hukum,” ujarnya saat dihubungi kemarin.http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/489584/

Menteri Kesehatan Mengundurkan Diri dari Kabinet

JAKARTA, KOMPAS.com - Endang Rahayu Sedyaningsih mengundurkan diri dari jabatan sebagai Menteri Kesehatan RI. Hal ini diungkapkan Endang pada Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, saat Presiden menjenguknya di RS Dr Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, Kamis (26/4/2012).
Endang, saat ini dirawat di rumah sakit karena mengidap kanker paru-paru. Ia dirawat sejak 20 April lalu. "Kami berkomunikasi di dalam. Beliau dalam masa pengobatan yang cukup intensifI. Bu Endang juga secara resmi memintakan pengunduran diri beliau kepada saya," ujar Presiden usai menjenguk Endang bersama Ibu Negara, Ani Yudhoyono.
Pengunduran diri diminta Endang agar ia dapat berkonsentrasi untuk menjalani pengobatan secara maksimal. Presiden tak dapat menyembunyikan kesedihannya mengetahui permintaan Endang tersebut. Menurutnya, Endang selama ini sudah bekerja dengan baik dalam menjalankan Kementerian Kesehatan.
"Saya terharu. Selama jadi Menkes, Ibu Endang bekerja siang dan malam. All out. Beliau sakit, tetapi tidak mengurangi semangat kerja," tutur Yudhoyono.
Endang diangkat menjadi Menteri Kesehatan dalam Kabinet Indonesia Bersatu II pada Oktober 2009 lalu. Penunjukan menteri kelahiran Jakarta 1 Februari 1955 oleh Presiden SBY itu cukup mengejutkan karena diumumkan di saat-saat terakhir.
Endang menyisihkan Nila Djuwita Anfasa Moeloek yang sebelumnya sempat menjalani pemeriksaan kesehatan di RSPAD Jakarta bersama dengan para kandidat menteri lain.

Sabtu, 24 Juli 2010

Metodologi-Menjaga Api Optimisme lewat Tokoh Terbaik

Ketua Palang Merah Indonesia Muhammad Jusuf Kalla terpilih sebagai People of The Year 2011.


Pria yang akrab dipanggil JK ini mengungguli tujuh kandidat lain dalam penentuan pemenang kategori utama People of The Year 2011.Tokoh-tokoh lain yang menjadi nomine terbaik tahun 2011 adalah hakim Pengadilan Negeri Sungailiat Albertina Ho, pimpinan KPK Busyro Muqoddas, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi,Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Wali Kota Solo Joko Widodo,Direktur PT Pertamina Karen Agustiawan, dan Menteri Pertahanan PurnomoYusgiantoro.

Sebelum membahas lebih jauh konstruksi metodologi terpilihnya JK sebagai tokoh terbaik tahun 2011, kiranya perlu dikemukakan terlebih dahulu apa itu POTY dan mengapa harian Seputar Indonesia (SINDO) merasa perlu untuk memberikan penghargaan kepada tokoh terbaik. Secara historis, perubahan sosial selalu dimotori tokoh-tokoh yang dianggap luar biasa, berpengaruh,membangkitkan optimisme, dan berani mengeluarkan terobosan (breaktrough) yang menginspirasi kehidupan publik.

Bangsa Indonesia sebenarnya menyimpan energi yang luar biasa untuk melakukan perubahan.Namun,potensi yang besar itu tidak mungkin dapat digerakkan tanpa adanya proses dialektis yang dihasilkan dari pergulatan pemikiran, diskursus, dan terobosan terobosan. Di dalam pusaran itu muncul tokoh-tokoh yang memiliki andil sebagai agen perubahan (agent of changes).

Titik persilangan antara proses dialektis dan aksi nyata seorang agen akhirnya melahirkan “tokoh”.Kondisi inilah yang mengilhami POTY. Penghargaan POTY merupakan komitmen harian Seputar Indonesia untuk memberikan apresiasi kepada para tokoh yang memiliki gagasan besar,aksi nyata, dan pengaruh yang mampu memberi inspirasi,menjadi acuan bagi publik. Kami ingin menunjukkan kepada pembaca dan masyarakat luas bahwa masih ada tokoh-tokoh yang mencatat sejarah positif di bidang apa saja.

Tokoh-tokoh itu bergulat dan melakukan sesuatu di tengah kondisi krisis optimisme yang menjangkiti bangsa ini.Mereka mencetus ide,mereka mencerahkan, mereka berbuat, mereka menawarkan alternatif, yang semuanya ditujukan demi kemajuan bangsa. Tanpa mengecilkan tokoh-tokoh lain, terpilihnya JK dan sekian tokoh terbaik lain dalam POTY 2011 didasarkan pada asumsi bahwa para tokoh tersebut merupakan sosok yang memenuhi semua kriteria. Kami berharap, kehadiran POTY mampu menjaga nyala api optimisme bangsa yang semakin meredup.

Nomine dan Penjurian

Jusuf Kalla terpilih sebagai pemenang kategori utama POTY 2011 setelah melalui proses seleksi metodologi yang ketat dan bertahap.Pemilihan itu sendiri dilakukan melalui tiga tahap, yaitu focus group discussion (FGD) tahap pertama, survei nomine hasil FGD tahap pertama ke masyarakat, dan FGD penentuan pemenang. Pada FGD tahap pertama, Redaksi menyeleksi nama-nama tokoh hingga terjaring delapan tokoh yang layak untuk dijadikan nomine (lihat info grafis hal 16).

Proses ini dilakukan secara rutin dan intensif sejak Agustus– Oktober 2011 dan tidak jarang menimbulkan perdebatan panas di internal staf redaksi. Kedelapan nama ini kemudian ditawarkan ke masyarakat melalui jajak pendapat untuk mendapatkan lima nama teratas.Jajak pendapat tersebut diselenggarakan melalui percakapan lewat telepon kepada 2.000 responden yang dipilih secara acak di sembilan kota besar di Indonesia.

Setelah hasil jajak pendapat diketahui, lima nomine mendapat suara tertinggi yaitu berturut-turut JK, hakim Albertina Ho,Wali Kota Solo Joko Widodo, pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas, dan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.Untuk menentukan siapa pemenang dari lima nomine di atas, kami mengundang dewan juri untuk melakukan FGD tahap final.

Para juri yang kami pilih adalah para pakar yang representatif,kompeten, dan kredibel di bidangnya.Mereka adalah Ketua Mahkamah Konstitusi Moh Mahfud MD, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Komaruddin Hidayat, Guru Besar FEUI Rhenald Kasali, Komisaris Independen Bank Permata A Tony Prasetiantono. Kami juga turut mengundang peneliti politik dan hubungan luar negeri LIPI Dewi Fortuna Anwar,Dekan FEUI Firmanzah, pakar pemasaran Handi Irawan,dan Dekan Graduate School of Diplomacy Dinna Wisnu.

Seluruh anggota dewan juri ditambah redaksi Seputar Indonesia—yang diwakili Pemimpin Redaksi Sururi Alfaruq— memiliki hak suara dan hak pilih. Proses penjurian di FGD final tidak kalah sengitnya.Pada awalnya,hampir seluruh anggota dewan juri tidak ada yang tidak sepakat untuk memilih JK sebagai POTY 2011. Berbagai alasan yang dikemukakan dewan juri tentang JK cenderung saling menguatkan dan saling melengkapi.

JK dinilai sebagai salah satu dari sedikit pejabat negara yang tidak hilang setelah suksesi kepemimpinan.JK juga melakukan sesuatu tidak terbatas ketika ia sedang menjabat saja. Kiprahnya di PMI dan Pulau Komodo menunjukkan bahwa JK masih eksis dan masih dibutuhkan masyarakat. Mahfud MD mengatakan, hampir semua kriteria tokoh terbaik dimiliki JK.

Menurutnya,JK adalah tokoh yang ideal sebagai pemimpin karena ciri khasnya yang mampu berpikir cepat, memberikan alternatif dan terobosan dalam menyelesaikan persoalan.“JK adalah tipikal orang yang problem solver,”ujar tokoh yang terpilih sebagai POTY 2009 ini. Hal senada dikemukakan Komaruddin Hidayat. Menurut dia, JK adalah orang yang memosisikan diri sebagai pihak yang netral.

Hal itu ia tunjukkan dalam perannya ketika menangani konflik di Aceh dan Poso.“Orang segan dengan JK,tetapi dia tidak mencari musuh melainkan mencari solusi,” ungkap Komaruddin. Namun, ada hal yang dirasa masih mengganjal lantaran sosok JK yang memang sudah populer sebagai mantan wakil presiden.

Dewi Fortuna Anwar mengusulkan Albertina Ho untuk dimunculkan sebagai tokoh terbaik, mengingat integritas hakim tersebut dalam menangani perkara penggelapan pajak yang melibatkan Gayus Halomoan Tambunan dan jaksa Cirus Sinaga.Menurut staf khusus Wakil Presiden Bidang Politik ini, proses hukum di Indonesia sudah memprihatinkan karena telah menyangkut ke moralitas aparat penegak hukum.

“Sekarang sulit sekali mencari aparat yang masih punya integritas.Tentunya (Albertina Ho) layak jadi pertimbangan, juga untuk contoh bagi aparat hukum lainnya,” ujar Dewi Fortuna. Uraian Dewi Fortuna tersebut kemudian didukung beberapa juri lain. Perdebatan menjadi semakin seru, apakah tetap akan memenangkan JK atau memunculkan Albertina Ho sebagai alternatif.

Akhirnya para juri sepakat untuk mencari jalan tengah dengan cara memberikan penghargaan pada keduanya. JK dipertahankan sebagai pemenang utama POTY 2011, sementara Albertina Ho dibuatkan kategori baru “Penegak Hukum 2011”. ● m azhar/litbang SINDO