Ketua Palang Merah Indonesia Muhammad Jusuf Kalla terpilih sebagai People of The Year 2011.
Pria yang akrab dipanggil JK
ini mengungguli tujuh kandidat lain dalam penentuan pemenang kategori
utama People of The Year 2011.Tokoh-tokoh lain yang menjadi nomine
terbaik tahun 2011 adalah hakim Pengadilan Negeri Sungailiat Albertina
Ho, pimpinan KPK Busyro Muqoddas, Menteri Dalam Negeri Gamawan
Fauzi,Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Wali Kota Solo Joko
Widodo,Direktur PT Pertamina Karen Agustiawan, dan Menteri Pertahanan
PurnomoYusgiantoro.
Sebelum membahas lebih jauh konstruksi
metodologi terpilihnya JK sebagai tokoh terbaik tahun 2011, kiranya
perlu dikemukakan terlebih dahulu apa itu POTY dan mengapa harian
Seputar Indonesia (SINDO) merasa perlu untuk memberikan penghargaan
kepada tokoh terbaik. Secara historis, perubahan sosial selalu dimotori
tokoh-tokoh yang dianggap luar biasa, berpengaruh,membangkitkan
optimisme, dan berani mengeluarkan terobosan (breaktrough) yang
menginspirasi kehidupan publik.
Bangsa Indonesia sebenarnya
menyimpan energi yang luar biasa untuk melakukan perubahan.Namun,potensi
yang besar itu tidak mungkin dapat digerakkan tanpa adanya proses
dialektis yang dihasilkan dari pergulatan pemikiran, diskursus, dan
terobosan terobosan. Di dalam pusaran itu muncul tokoh-tokoh yang
memiliki andil sebagai agen perubahan (agent of changes).
Titik
persilangan antara proses dialektis dan aksi nyata seorang agen akhirnya
melahirkan “tokoh”.Kondisi inilah yang mengilhami POTY. Penghargaan
POTY merupakan komitmen harian Seputar Indonesia untuk memberikan
apresiasi kepada para tokoh yang memiliki gagasan besar,aksi nyata, dan
pengaruh yang mampu memberi inspirasi,menjadi acuan bagi publik. Kami
ingin menunjukkan kepada pembaca dan masyarakat luas bahwa masih ada
tokoh-tokoh yang mencatat sejarah positif di bidang apa saja.
Tokoh-tokoh
itu bergulat dan melakukan sesuatu di tengah kondisi krisis optimisme
yang menjangkiti bangsa ini.Mereka mencetus ide,mereka mencerahkan,
mereka berbuat, mereka menawarkan alternatif, yang semuanya ditujukan
demi kemajuan bangsa. Tanpa mengecilkan tokoh-tokoh lain, terpilihnya JK
dan sekian tokoh terbaik lain dalam POTY 2011 didasarkan pada asumsi
bahwa para tokoh tersebut merupakan sosok yang memenuhi semua kriteria.
Kami berharap, kehadiran POTY mampu menjaga nyala api optimisme bangsa
yang semakin meredup.
Nomine dan Penjurian Jusuf
Kalla terpilih sebagai pemenang kategori utama POTY 2011 setelah
melalui proses seleksi metodologi yang ketat dan bertahap.Pemilihan itu
sendiri dilakukan melalui tiga tahap, yaitu focus group discussion (FGD)
tahap pertama, survei nomine hasil FGD tahap pertama ke masyarakat, dan
FGD penentuan pemenang. Pada FGD tahap pertama, Redaksi menyeleksi
nama-nama tokoh hingga terjaring delapan tokoh yang layak untuk
dijadikan nomine (lihat info grafis hal 16).
Proses ini
dilakukan secara rutin dan intensif sejak Agustus– Oktober 2011 dan
tidak jarang menimbulkan perdebatan panas di internal staf redaksi.
Kedelapan nama ini kemudian ditawarkan ke masyarakat melalui jajak
pendapat untuk mendapatkan lima nama teratas.Jajak pendapat tersebut
diselenggarakan melalui percakapan lewat telepon kepada 2.000 responden
yang dipilih secara acak di sembilan kota besar di Indonesia.
Setelah
hasil jajak pendapat diketahui, lima nomine mendapat suara tertinggi
yaitu berturut-turut JK, hakim Albertina Ho,Wali Kota Solo Joko Widodo,
pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas, dan Menteri
Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.Untuk menentukan siapa pemenang dari lima
nomine di atas, kami mengundang dewan juri untuk melakukan FGD tahap
final.
Para juri yang kami pilih adalah para pakar yang
representatif,kompeten, dan kredibel di bidangnya.Mereka adalah Ketua
Mahkamah Konstitusi Moh Mahfud MD, Rektor UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Komaruddin Hidayat, Guru Besar FEUI Rhenald Kasali, Komisaris
Independen Bank Permata A Tony Prasetiantono. Kami juga turut mengundang
peneliti politik dan hubungan luar negeri LIPI Dewi Fortuna Anwar,Dekan
FEUI Firmanzah, pakar pemasaran Handi Irawan,dan Dekan Graduate School
of Diplomacy Dinna Wisnu.
Seluruh anggota dewan juri ditambah
redaksi Seputar Indonesia—yang diwakili Pemimpin Redaksi Sururi Alfaruq—
memiliki hak suara dan hak pilih. Proses penjurian di FGD final tidak
kalah sengitnya.Pada awalnya,hampir seluruh anggota dewan juri tidak ada
yang tidak sepakat untuk memilih JK sebagai POTY 2011. Berbagai alasan
yang dikemukakan dewan juri tentang JK cenderung saling menguatkan dan
saling melengkapi.
JK dinilai sebagai salah satu dari sedikit
pejabat negara yang tidak hilang setelah suksesi kepemimpinan.JK juga
melakukan sesuatu tidak terbatas ketika ia sedang menjabat saja.
Kiprahnya di PMI dan Pulau Komodo menunjukkan bahwa JK masih eksis dan
masih dibutuhkan masyarakat. Mahfud MD mengatakan, hampir semua kriteria
tokoh terbaik dimiliki JK.
Menurutnya,JK adalah tokoh yang ideal
sebagai pemimpin karena ciri khasnya yang mampu berpikir cepat,
memberikan alternatif dan terobosan dalam menyelesaikan persoalan.“JK
adalah tipikal orang yang problem solver,”ujar tokoh yang terpilih
sebagai POTY 2009 ini. Hal senada dikemukakan Komaruddin Hidayat.
Menurut dia, JK adalah orang yang memosisikan diri sebagai pihak yang
netral.
Hal itu ia tunjukkan dalam perannya ketika menangani
konflik di Aceh dan Poso.“Orang segan dengan JK,tetapi dia tidak mencari
musuh melainkan mencari solusi,” ungkap Komaruddin. Namun, ada hal yang
dirasa masih mengganjal lantaran sosok JK yang memang sudah populer
sebagai mantan wakil presiden.
Dewi Fortuna Anwar mengusulkan
Albertina Ho untuk dimunculkan sebagai tokoh terbaik, mengingat
integritas hakim tersebut dalam menangani perkara penggelapan pajak yang
melibatkan Gayus Halomoan Tambunan dan jaksa Cirus Sinaga.Menurut staf
khusus Wakil Presiden Bidang Politik ini, proses hukum di Indonesia
sudah memprihatinkan karena telah menyangkut ke moralitas aparat penegak
hukum.
“Sekarang sulit sekali mencari aparat yang masih punya
integritas.Tentunya (Albertina Ho) layak jadi pertimbangan, juga untuk
contoh bagi aparat hukum lainnya,” ujar Dewi Fortuna. Uraian Dewi
Fortuna tersebut kemudian didukung beberapa juri lain. Perdebatan
menjadi semakin seru, apakah tetap akan memenangkan JK atau memunculkan
Albertina Ho sebagai alternatif.
Akhirnya para juri sepakat untuk
mencari jalan tengah dengan cara memberikan penghargaan pada keduanya.
JK dipertahankan sebagai pemenang utama POTY 2011, sementara Albertina
Ho dibuatkan kategori baru “Penegak Hukum 2011”. ● m azhar/litbang SINDO